Kamis, 31 Desember 2015

Wanita Karir vs Ibu Rumah Tangga

Banyak wanita Indonesia yang berpotensi untuk berada di puncak karir di kantor tapi terpaksa melepaskan hasil jerih payah mereka untuk menjadi ibu rumah tangga. Namun apakah tiap kali ada kasus wanita karir vs ibu rumah tangga selalu dimenangkan oleh pihak rumah tangga?


Memang bila dipikir kembali mungkin ada logika begini… seorang wanita bekerja untuk eksistensi dirinya, namun saat wanita sudah berumah tangga, sesuai kodratnya wanita dituntut oleh lingkungan untuk lebih banyak berfokus pada urusan rumah tangga, bahkan seorang ibu seringkali merasa bersalah bila harus meninggalkan buah hatinya demi karir. Padahal terkadang ibu tetap harus bekerja untuk menopang ekonomi keluarga.


Tapi benarkah wanita karir tidak bisa sejalan dengan posisi seorang ibu rumah tangga?

Meraih karir tinggi membawa kebahagiaan, tapi bila melewatkan golden age masa tumbuh kembang anak, apakah ibu tidak menyesal nantinya? Masa depan anak tentu sangat penting.


Belum lagi vonis para tetangga bilamana ibu lebih memilih mengejar ambisi berkarir, yang mana ngantor di luar rumah tentu tidak bisa menghindari jam lembur, dinas luar kota, rapat mendadak, dll yang seringkali di luar jam kerja.


Sikap wanita yang feminin, merawat bisa menjadi modal istimewa untuk memimpin dengan efektif, sikap keibuan bisa mengayomi mereka yang dipimpin. Ini menjadi nilai tambah bagi wanita karir yang pemimpin.


Nah, apakah anda tipe wanita karir yang akan merasa bosan di rumah? Atau nggak bisa diam duduk manis saja tanpa beraktivitas yang punya tantangan? Atau anda ibu rumah tangga yang ingin sekali punya karir (tapi keadaan tidak memungkinkan anda bekerja pagi sampai sore di kantor?


Untuk tipe wanita aktif yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, saya sarankan untuk tetap berkarya dengan menjadi ibu bekerja dari rumah, sekarang banyak sekali pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah, misalnya menerima pekerjaan pembukuan, mendesain web, mendirikan home industri kecil-kecilan, atau bahkan menerima pesanan masakan untuk yang pintar memasak, usaha antar jemput anak, atau mungkin membuka day care penitipan anak di rumah.


Dan sekarang yang menjadi trend adalah bisnis MLM yang dijalankan online dari rumah. Tapi bukan trend atau out of date yang menjadi point, tapi bila ibu menjalankan suatu bisnis, pilihlah bisnis yang bisa berjalan jangka panjang.


Mengapa bisnis MLM menarik? Salah satunya karena bisnis ini bisa DIWARISKAN baik kepada pasangan atau keturunan kita, jadi jerih payah kita tidak akan hancur begitu saja bilamana kita sudah tidak ada lagi.


Selain itu MLM bisa menjadi penghasilan pasif, karena bila kita sudah memiliki jaringan yang kokoh, tentu omzet penjualan sudah stabil, ibaratnya produk sudah dijual oleh banyak agen, jadi tinggal supply saja (tutup point) sudah ada aliran kas masuk.


Dan bisnis MLM bisa dijalankan part time sebagai penghasilan sampingan, kita tidak perlu meninggalkan pekerjaan pokok ataupun kegiatan rutin harian kita. Jadi untuk ibu-ibu yang sibuk, dengan adanya trend online menjalankan bisnis MLM, ibu-ibu bisa menjalankan bisnis ini bahkan saat menunggui anak sekolah atau di sela-sela kesibukan rumah tangga lainnya.


Wanita karir vs ibu rumah tangga bisa diselesaikan dengan cara ibu bekerja dari rumah, apapun bidang yang akhirnya dipilih oleh ibu untuk dikerjakan dari rumah, pastikan ibu tetap memiliki waktu untuk keluarga, tapi penghasilan tetap potensial untuk terus berkembang. Setuju?



 


www.kerjadirumahaja.com - www.rikamargaretta.com

sumber : ibupintar.net

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar