Senin, 18 Januari 2016

Inilah Caranya Membangun Startup yang Sukses


max-levchin


Sebenarnya, bagaimana cara untuk membangun startup yang sukses? Kerja keras? Koneksi? Modal besar?

Tidak mudah untuk memulai sebuah bisnis modal kecil dalam kondisi ekonomi yang rentan, terutama ketika perusahaan Anda bersaing dalam industri yang didominasi oleh pemain besar. Tidak sedikit para pemain besar yang akhirnya mengambil “jalan pintas” dan bekerjasama dengan pemerintah. Sehingga banyak startup yang akhirnya tidak bisa bertahan. Tapi dengan sedikit keberuntungan, dan banyak kerja keras, Anda pasti bisa membangun startup yang sukses.

 

Tahu siapa Anda dan tetap sederhana


Dustin-Moskovitz

[Photo Credit: Dustin Moskovitz, salah satu pendiri Facebook, masih naik sepeda ke tempat kerja]

 

Tidak masalah jika Anda adalah CEO dari sebuah perusahaan atau pendiri startup baru, yang penting tahu nilai inti dari peran itu. Mungkin butuh waktu lama untuk mencari tahu posisi yang cocok dalam industri dan itu tidak masalah. Jika tetap setia pada nilai Anda, semua bisa menyesuaikan. Anda dapat memperbaiki image dengan berfokus pada kekuatan, dan melakukan satu hal yang benar-benar baik. Banyak startup yang mencoba untuk melakukan terlalu banyak hal. Ini justru tidak akan berkelanjutan. Secara teori, bagus untuk menjadi one-stop shop untuk semua hal, tapi Anda tidak akan fokus dan punya satu keahlian khusus. Satu nasihat: Mengkhususkan diri dalam satu hal.

 

Membangun teknologi sendiri


google-glass

[Photo Credit: Google Glass yang sangat canggih]

 

Teknologi milik sendiri adalah bahan yang diperlukan untuk sukses di banyak industri. Membangun sendiri segala sesuatunya dan menggunakannya. Selalu lebih baik untuk berinvestasi pada diri sendiri dan menggunakan produk Anda daripada menyewa dari tempat lain. Dengan menggunakan teknologi buatan sendiri maka Anda pun akan mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Jika memang ada kekurangan, maka Anda dapat dengan cepat memperbaiki kekurangan tersebut. Sedangkan jika berjalan dengan normal, maka Anda bisa melanjutkan ke langkah selanjutnya.

 

Anda tidak perlu membunuh raksasa untuk berhasil


Jika Anda pernah melihat AdMarketplace, mereka bukanlah pesaing besar Google, dan mereka tidak berpura-pura menjadi Google. Sebaliknya, mereka memposisikan diri sebagai sesuatu yang dapat diandalkan sebagai substitusi Google. Monopoli besar selalu memiliki kelemahan, perusahaan yang cerdas mengambil celah untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut. AdMarketplace benar-benar tahu apa yang harus dilakukannya tanpa bersaing langsung dengan Google.

 

Selalu memiliki lebih dari satu klien


Eksklusivitas terdengar hebat secara teori, terutama jika bekerjasama dengan raksasa IT terkenal. Namun, teknologi dan media adalah industri yang dinamis. Raksasa bisa jatuh. Kerajaan bisa runtuh. Jika Anda benar-benar tergantung pada satu pihak, maka jangan kaget jika suatu saat harus jatuh. Oleh karena itu, untuk membangun startup yang sukses Anda juga harus menjalin hubungan baik dengan semua pihak. Terutama menjalin hubungan baik dengan para investor lainnya yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan Anda kedepan nantinya.

 

Merekrut secara cerdas


spacex

[Photo Credit: SpaceX terkenal suka mengambil karyawan NASA yang super pintar]

 

Tanpa dukungan kuat dari karyawan yang luar biasa, semuanya akan berantakan. Merekrut calon karyawan harus benar-benar serius. Carilah orang-orang yang ingin berkarir, bukan hanya mencari pekerjaan. Juga, menemukan orang-orang yang ingin mengembangkan diri. Jadi, mereka yang bekerja kepada Anda akan memberikan segala kemampuan yang dimilikinya untuk kemajuan perusahaan. Karyawan yang tangguh juga akan selalu mampu bertahan jika perusahaan dalam kondisi yang sulit. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bisa merekrut karyawan yang berkualitas.

 

Dibutuhkan kerja keras


max-levchin

[Photo Credit: Max Levchin, saat menciptakan PayPal, dilaporkan tidak tidur 5 hari beruntun]

 

Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dinegosiasikan dan mungkin pelajaran yang paling penting dari semuanya. Segala sesuatunya tidak ada yang berhasil secara instan. Sekalipun Anda memiliki ide terbaik di dunia, itu tidak akan terrealisasi dengan sendirinya. Anda harus bekerja lebih keras daripada kompetitor. Bisnis kecil memiliki keuntungan di sini, karena etos kerja yang kompetitif dan sehat dapat menyerap budaya kantor lebih mudah. Dan, Anda harus tetap bekerja keras. Bahkan sekalipun bisnis Anda mulai dikenal dan menetapkan diri sebagai pesaing yang layak, jangan enggan untuk mengerjakan berbagai hal yang bisa dilakukan sendiri di masa lalu. Jangan terlalu mudah untuk bergantung kepada orang lain. Karena segala sesuatu yang dikerjakan sendiri akan lebih nikmat hasilnya. Kerja keras adalah faktor terpenting dalam rangkaian cara membangun startup yang sukses.

 

Bersenang-senang dengan itu


zappos-office

[Photo Credit: Tempat kerja Zappos yang penuh dengan kesenangan!]

 

Seperti halnya perjuangan dalam hidup, jika Anda tidak bisa bersenang-senang, apa gunanya? Membangun startup akan selalu menantang, tetapi juga harus menyenangkan bagi semua orang yang terlibat. Sukses adalah ketika tim Anda percaya pada apa yang sedang mereka bangun. Ketika kita tumbuh sebagai sebuah organisasi, kita harus membuat prioritas untuk mendukung inisiatif yang akan membantu membangun generasi berikutnya menjadi pemecah masalah yang cerdas dan juga inovatif. Luangkan sedikit waktu Anda untuk bersenang-senang ketika mampu mencapai target-target kecil yang telah ditetapkan. Dengan begitu, Anda akan menjadi lebih semangat untuk mencapai target yang lebih besar selanjutnya.

 

Jangan takut untuk sukses, dan jangan terlalu banyak berpikir jika ingin berhasil. Ide hebat dan analisis sempurna tidak ada manfaatnya tanpa tindakan nyata. Segeralah bertindak. Semua startup punya kesempatan yang sama untuk sukses, jika orang-orang yang ada didalamnya yakin dan mau bekerja keras. Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

sumber : https://studentpreneur.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar